A
L
A
N
KHOZANI - SIBOY
EXOTIZONE
Unicorn - Kuda Putih Bertanduk
Unicorn adalah seekor kuda putih yang memiliki tanduk dikepalanya. Unicorn sangat maskulin tetapi juga sangat feminim. Unicorn juga menjadi simbol kesucian dan hubungan spiritual. Unicorn memiliki tubuh yang besar, lebih besar dari ukuran kuda biasa. Unicorn adalah satu-satunya makhluk legenda yang tidak menakuti manusia, dan biasanya digambarkan sebagai makhluk yang halus. Diceritakan sangat tidak mungkin untuk menangkap unicorn. Tanduknya dikatakan dapat menetralkan racun. Unicorn pertama kali diketahui ketika masa peradaban lembah Indus.
Dalam legenda modern yang muncul pada abad pertengahan, unicorn digambarkan sebagai makhluk berbentuk kuda dengan satu tanduk di kepalanya. Dalam versi yang lebih kuno, makhluk ini digambarkan memiliki kuku belah, janggut seperti kambing, dan ekor seperti singa. Namun, satu hal yang sama antara deskripsi kuno dengan modern adalah keberadaan satu tanduk di kepalanya.
Unicorn muncul dalam seni dan mitos kuno di Mesopotamia, Cina, dan India. Namun, pertama kali makhluk ini dikenal adalah lewat kebudayaan-kebudayaan kuno India. Para penulis Yunani kuno yang pernah menyinggung mengenai makhluk ini seluruhnya beranggapan makhluk ini memang benar-benar ada, dan tepatnya di India. Ini mengkonfirmasikan penemuan stempel berusia 2.500 tahun yang ditemukan di Mohenjo Daro dan Harappa yang terlihat seperti bentuk kuno dari seekor unicorn beserta inskripsi yang masih belum terpecahkan.
Selain India, Cina juga memiliki unicornnya sendiri. Makhluk ini dikenal dengan sebutan Qilin. Di Jepang, ia dikenal dengan sebutan Kirin dan digambarkan memiliki tubuh seperti rusa, sisik berwarna hijau dan sebuah tanduk panjang di kepalanya.
Pada abad pertengahan, pengaruh unicorn sampai ke Eropa dan mulai digunakan sebagai objek seni dan simbol kebangsawanan. Pada masa kini, karakter unicorn berubah menjadi makhluk yang benar-benar menyerupai kuda seluruhnya dengan satu tanduk di kepalanya.
Penulis yang pertama kali menyinggung mengenai keberadaan makhluk ini adalah Ctesias yang mendeskripsikan unicorn sebagai berikut: "Unicorn adalah makhluk asli India. Ukurannnya sebesar keledai dengan kepala berwarna ungu kemerahan, tubuhnyna berwarna putih, dan matanya berwarna biru dengan sebuah tanduk muncul dari dahinya. Ujung tanduk itu berwarna merah terang, tengahnya berwarna hitam dan putih di pangkalnya. Panjangnya kira-kira 1,8 inci".
Penulis lain, Strabo, juga pernah menyinggung mengenai keberadaan seekor kuda bertanduk di wilayah Caucasus.
Deskripsi yang lebih lengkap kemudian diberikan oleh sejarawan romawi, Pliny the Elder, sebagai berikut: "Makhluk yang sangat ganas ini disebut Monoceros dan memiliki kepala seperti rusa, kaki seperti gajah, dan ekor seperti babi hutan, sementara bagian tubuhnya yang lain seperti kuda. Ia mengeluarkan suara rendah yang dalam dan memiliki satu tanduk berwarna hitam yang keluar dari tengah dahinya dengan panjang kira-kira dua cubit".
Selain Pliny, Julius Caesar juga pernah menyinggung mengenai makhluk ini dengan deskripsi yang mirip dengan Pliny. Menurutnya: "Kepalanya seperti rusa, kakinnya seperti gajah, tanduknya memiliki panjang sekitar 90 cm dengan ekor menyerupai babi hutan".
Apakah mereka sedang membahas tentang badak? Atau mungkinkah mereka sebenarnya membicarakan mengenai Elasmotherium?
Tentu saja sebagian peneliti akan menolak keberadaan unicorn dan menganggap unicorn hanya sebagai makhluk rekaan atau makhluk mitologi. Namun, ada sebagian peneliti yang mencoba untuk melihat dasar pembentukan kepercayaan mengenai unicorn ini. Mereka percaya kalau unicorn itu mungkin makhluk yang disebut Elasmotherium, seekor badak Eurasia yang sudah punah jutaan tahun yang lalu.
Walaupun diperkirakan telah punah jutaan tahun yang lalu, anehnya, di beberapa suku purba di dunia ada legenda mengenai hewan besar berambut yang berbentuk seperti sapi dengan satu tanduk besar di kepalanya. Persis seperti Elasmotherium. Legenda suku ini dipercaya telah menjadi dasar pembentuk legenda unicorn modern.
Namun, apakah Elasmotherium terlihat memiliki tubuh seperti kuda seperti deskripsi para penulis kuno? Sepertinya tidak. Kalau begitu mungkinkah di luar sana masih ada hewan misterius yang kita kenal dengan sebutan Unicorn? Jika memang benar, adakah catatan-catatan lain yang lebih modern yang menjelaskan keberadaan makhluk ini?
Catatan Penampakan Unicorn
Pada tahun 1486, Benhanrd Von Breydenbach, seorang penatua di katedral Mainz, menceritakan sebuah kisah menarik mengenai perjumpaan dengan Unicorn. Ia menuangkannya dalam buku berjudul "Peregrinatio in Terram Sanctam" atau "Perjalanan ke Tanah Suci".
Perjumpaan ini terjadi pada tahun 1483 ketika ia bersama satu rombongan beranggotakan 150 orang pergi ke timur tengah untuk melakukan ziarah rohani. Dalam perjalanan ini, mereka berangkat dari Venice menuju Jaffa, lalu ke Ramala dengan karavan. Dari situ mereka melanjutkan perjalanan ke Yerusalem dan mengunjungi semua tempat-tempat suci di sana.
Setelah itu rombongan pergi menuju gurun Sinai dan mengunjungi Biara Santa Catharina. Di tempat itu, salah seorang peziarah bernama Felix Fabri bersama sekelompok orang yang sedang bersamanyna melihat seekor unicorn sedang berdiri di atas bukit dekat kaki gunung Sinai. Felix bersama rombongan mengamati makhluk ini dengan seksama untuk beberapa lama. Penampakan ini terjadi pada tanggal 20 September 1483.
Pada tahun 1530, Ludovica de Bartema, seorang bangsawan Italia yang melakukan perjalanan ke Mesir, Arab, dan India juga bertemu dengan makhluk misterius ini. Ketika hendak masuk ke Mekkah, ia menggunakan nama samaran Mussulman supaya bisa membaur dengan rombongan karavan peziarah lainnya. Di kota itu, Bartema mengaku melihat dua ekor unicorn. Tubuhnya pendek dan memiliki kuku seperti kambing. Manurut penduduk lokal, kedua hewan itu adalah pemberian dari raja Etiopia yang hendak dipersembahkan kepada sultan Mekkah.
Kesaksian Bartema menunjukkan bahwa pada masa itu, unicorn mungkin hidup di Etiopia atau Afrika. Ini ditegaskan dengan kesaksian lain dari Don Juan Gabriel, seorang kolonel Portugis yang tinggal di Etiopia selama beberapa tahun. Menurutnya, ia pernah melihat unicorn di provinsi Damota. Makhluk ini berukuran seperti kuda dan berwarna agak gelap. Beberapa orang Portugis lainnya yang tinggal di negara itu juga melaporkan pernah melihat unicorn sedang merumput di sebuah bukit di distrik Namna.
Pada abad yang lebih modern, laporan penampakan unicorn diceritakan oleh seorang naturalis Swedia bernama Dr. Sparrman. Pada tahun 1772-1776, ia melakukan penelitian di Good Hope dan menulis dalam jurnalnya mengenai seorang pria bernama Jacob Kock.
Kock yang saat itu melakukan perjalanan menuju Afrika bagian selatan menemukan batuan-batuan yang berukirkan unicorn. Batu-batu ini ternyata diukir oleh suku setempat yang bernama Hottentots. Berdasarkan wawancara Kock dengan anggota suku tersebut, diketahui kalau unicorn sesungguhnyna telah dikenal dengan baik diantara suku Hottentots. Warga suku tersebut mengatakan bahwa unicorn memiliki bentuk seperti kuda dengan satu tanduk di kepalanya. Makhluk ini juga bisa berlari dengan sangat cepat.
Kisah yang diceritakan oleh Dr. Sparrman kemudian mendapatkan konfirmasi dari kisah lain yang diceritakan oleh Mr. Henry Cloete pada tahun 1792 kepada akademi ilmu pengetahuan Selandia Baru. Mr. Cloete menceritakan mengenai pengalaman Gerrit Slinger, salah seorang anggota suku Hottentots yang saat sedang berperang dengan suku Bushmen, menjumpai sembilan unicorn dan menembak salah satunyna. Menurut Slinger: "Makhluk itu menyerupai seekor kuda dengan warna abu-abu terang. Di bawah rahangnya ada garis putih. Ia juga memiliki satu tanduk yang tumbuh tepat di tengah kepalanya. Kepala makhluk itu seperti kuda dan ukurannya pun kira-kira sama". Mr. Cloete menegaskan kalau hewan ini telah dikonfirmasikan keberadaannya oleh suku Hottentots.
Unicorn dalam Kitab
Bukan hanya penulis dan peneliti saja yang membenarkan keberadaan makhluk misterius ini, bahkan Kitab Perjanjian Lama juga menyebutkan tentang unicorn beberapa kali:
"Allah, yang membawa mereka keluar dari Mesir, adalah bagi mereka seperti tanduk kekuatan lembu hutan (dalam versi Inggris disebut sebagai unicorn)" (Bilangan 23:22)
"Tanduk-tanduknya seperti tanduk-tanduk lembu hutan: dengan itu ia akan menanduk bangsa-bangsa, seluruh bumi, dari ujung ke ujung" (Ulangan 33:17)
"Tetapi Kau tinggikan tandukku seperti tanduk banteng (dalam versi Inggris disebut sebagai unicorn)" (Mazmur 92:10)
"Apakah lembu hutan mau takluk kepadamu, atau bermalam dekat palunganmu?" (Ayub 39:9).
Kekuatan Sihir untuk Menyembuhkan
Kemampuan unicorn menyelamatkan tubuh dan jiwa seseorang selalu menjadi bagian dalam legendanya. Ctesias, ahli pengobatan Yunani di bawah kekuasaan Persia sekitar tahun 400 SM menulis salah satu catatan awal mengenai makhluk ini.
"Di India ada keledai-keledai istimewa dengan tubuh sebesar kuda, bahkan lebih besar. Tubuh mereka putih, kepala mereka merah tua, dan mata mereka biru tua. Mereka memiliki tanduk di dahi sepanjang kira-kira empat puluh lima sentimeter. Bubuk yang dikikir dari tanduknya bisa dijadikan bahan campuran ramuan untuk menangkal racun mematikan.
Dasar tanduknya, selebar dua lengan di atas keningnya, berwarna putih murni, bagian atasnya tajam dan merah terang, dan sisanya, atau bagian tengahnya, berwarna hitam. Mereka yang minum dengan bejana yang terbuat dari tanduk unicorn, dikatakan takkan terkena demam atau penyakit kutukan Tuhan (Epilepsi). Bahkan, mereka juga kebal terhadap racun jika sebelum atau sesudah minum racun, mereka minum anggur, air, atau apa saja dari gelas tanduk unicorn ini".
0 Responses to “Unicorn - Kuda Putih Bertanduk”: