A
L
A
N
KHOZANI - SIBOY
EXOTIZONE

Legenda Moto GP Dunia,'' Kevin Schwantz


Nama Kevin Schwantz belakangan ini kembali sering dibicarakan. Hal itu karena Schwantz menjadi salah satu tokoh penting disepakatinya penyelenggaraan MotoGP di Austin, Texas mulai tahun 2013 hingga 2023. Untuk mengenal lebih dekat juara dunia GP500 tahun 1993 itu, kali ini mGPm hadirkan sekilas kisah sang maestro.
Kevin Schwantz lahir pada 19 Juni 1964 di Houston, Texas. Ia memulai karir balap sebagai pembalap motor trial, mengikuti sang ayah. Dari trial, Schwantz beralih ke motocross setelah beranjak remaja. Ia menjadi pembalap MX regional. Namun, setelah kecelakaan serius dalam kualifikasi untuk Supercross Houston pada tahun 1983, ia memutuskan untuk berhenti dari dunia motocross.

Sebelum berlaga di ajang GP500, Kevin Schwantz sempat mengikuti beberapa kejuaraan balap nasional di Amerika. Seperti Daytona 200 serta kejuaraan Superbike Nasional. Disana Schwantz beradu cepat dengan rider Amerika lainnya, Eddie Lawson dan Wayne Rainey.
Penampilan pertama Schwantz di kelas GP500 terjadi pada tahun 1986 di GP Belanda. Dua musim berturut-turut ia hanya tampil sebagai rider wild card. Empat seri di musim 1986 dan tiga seri di musim berikutnya, 1987.
Rider pengguna nomor 34 itu baru mendapat kontrak penuh sebagai rider Suzuki pada tahun 1988. Secara mngejutkan, Schwantz sukses menjadi juara pada seri perdana di Suzuka, Jepang. Di musim penuh pertamanya itu, Schwantz memenangkan 2 seri balapan dan berada di peringkat ke-8 kelasemen akhir.
Satu hal yang sangat menonjol dari seorang Kevin Schwantz adalah dia selalu berusaha untuk menang meski saat itu motor Suzuki RGV500-nya masih kalah kompetitif dibandingkan dengan Honda dan Yamaha. Karena itu, Schwantz mengalami kecelakaan hampir sesering dia memenangkan balapan.
Musim 1989 dimulai dengan kembali menang di seri pembuka di Jepang. Kevin mengakhiri musim dengan enam kemenangan, lebih dari rider lain, tapi hanya keempat dalam urutan perolehan poin.
Berlanjut di musim 1990, Schwantz mengurangi tingkat DNF tetapi tidak bisa mencegah rekan senegaranya yang mengendarai Yamaha, Wayne Rainey untuk mengambil gelar juara dunia pertamanya. Statistik menunjukkan: Rainey DNF hanya sekali dan menang tujuh kali, sedangkan Schwantz jatuh empat kali dan menang lima kali.
Perjuangan Schwantz meraih gelar juara dunia semakin sulit di musim 1991 setelah Mick Doohan bergabung dengan Rainey untuk memperebutkan title juara. Rainey yang berlaga dibawah panji team Roberts berhasil mempertahankan gelar. Sementara Schwantz yang berhasil memenangkan lima race kalah konsisten mencetak poin sehingga harus puas di posisi ke-3 kelasemen akhir dibawah Doohan yang musim itu meraih tiga kemenangan.
Kecelakaan kembali membuat prestasi Schwantz menurun di musim 1992. Dia hanya sekali memenangkan balapan dan berada di posisi ke-4 kelasemen akhir dibawah Wayne Reiney, Mick Doohan dan John Kocinski.
Hal yang menyenagkan sekaligus menyedihkan terjadi di musim 1993. Schwantz memulai GP Italia, putaran ke-12 dari 16 seri, 11 poin di belakang Rainey. Bencana menimpa Rainey, ia terjatuh dari Yamaha sambil mencoba menarik diri dari rekan senegaranya. Akibat kecelakaan tersebut, Rainey menderita kelumpuhan dari dada ke bawah. Gelar juara dunia pun jatuh ke tangan Kevin Schwantz.
Cedera tulang mengakibatkan Schwantz gagal mempertahankan galar di musim 1994, tapi Kevin masih memenangkan dua race. Setelah berjuang kembali ke kondisi fit, Schwantz mulai miskin kemenangan di musim 1995. Dampak kecelakaan Rainey ternyata tidak bisa dianggap remeh, ia merasa sudah kehilangat semangat bertanding.
Schwantz akhirnya memutuskan untuk pensiun pada usia ke-30. Sebagai penghormatan, FIM memutuskan nomor 34 menjadi miliknya dan tak seorang pun rider yang berlaga di kelas primer boleh memakainya.
Meski hanya meraih satu kali titel juara dunia namun semangat pantang menyerah Kevin Schwantz membuatnya selalu dikenang sebagai seorang rider papan atas. Total dia meraih 25 kali kemenangan, lebih satu kemenangan dari Wayne Rainey yang sempat meraih 3 kali juara dunia.

0 Responses to “Legenda Moto GP Dunia,'' Kevin Schwantz”:

Leave a comment

---------- "Baca Juga -- ANEKA MACAM TIPS"

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
X-Steel - Wait