A
L
A
N
KHOZANI - SIBOY
EXOTIZONE

Teknologi Nuklir Canggih, IRAN

Pada periode rezim Monarki Shah, Iran merupakan negara pertama yang meraih teknologi nuklir atas bantuan Amerika Serikat. Di tahun 1967, Iran membangun reaktor riset Universitas Tehran. Ketika itu, ketergantungan rezim Pahlevi terhadap negara-negara Eropa dan AS bukan hanya tidak menjadi penghalang bagi pembangunan program nuklir sipil Iran, bahkan rezim Shah mendapat dukungan besar-besaran dari Barat.

Tujuh tahun kemudian, Iran untuk pertama kalinya memulai proyek pembangunan instalasi nuklir di Busher, Iran selatan melalui kontrak dengan perusahaan Siemens, Jerman. Berdasarkan kontrak tersebut, perusahaan Kraftwerk Union yang berafiliasi pada Siemens membangun dua reaktor nuklir air ringan berkekuatan 1200 megawat di Busher.

Pakar Jerman bersama ahli dari Iran membangun reaktor nuklir Busher yang merupakan salah satu rektor nuklir terbesar di dunia kala itu. Pada tahun 1974, Iran dan AS menandatangani kontrak nuklir dengan jangka waktu 10 tahun yang bisa diperpanjang. Pada tahun 1976 dan 1977 juga ditandatangani kontrak nuklir antara Iran dengan dua negara Eropa, Perancis dan Jerman.

Ketika itu, Iran membeli 10 persen saham perusahaan nuklir Perancis, Eurodif. Hingga kini saham tersebut masih menjadi milik Iran. Pada tahun 1977, Perancis berkomitmen untuk membangun reaktor nuklir dengan kekuatan 900 megawat di barat laut Iran. Namun kontrak ini tidak berumur panjang. Menyusul kemenangan revolusi Islam, dan keluarnya Iran dari cengkeraman AS, secara sepihak Barat memutus kontrak dengan Tehran.
Negara-negara Barat yang melihat tidak ada peluang untuk menguasai Iran, memutus seluruh proyek kerjasama nuklir dengan Iran, termasuk pembangunan reaktor nuklir Busher. Dengan demikian, seluruh rangkaian aktivitas nuklir Iran terhenti di tengah jalan. Proyek itu hanya sebatas rencana pembangunan program nuklir Busher yang hampir setengahnya merupakan aktivitas pembangunan fisik. Pembangunan reaktor nuklir Busher menjadi proyek nuklir terpanjang di dunia.
Setelah bertahun-tahun terbengkalai, akhirnya reaktor nuklir Busher rampung berkat kerjasama dengan pakar dari Rusia, dan tidak lama lagi akan memproduksi listrik secara nasional. Inilah untuk pertama kalinya Iran berhasil mewujudkan tujuannya memproduksi energi nuklir untuk tujuan damai. Proyek ini merupakan tahap pertama, karena Iran telah menetapkan tempat untuk pembangunan reaktor baru berdasarkan program pembangunan negara ini.
Kini, Iran telah merampungkan fase desain dan rancangan pengoperasian pusat pengayaan uranium baru yang akan dimulai tahap ketiga pada permulaan tahun baru. Berdasarkan program pembangunan 20 tahun, Iran setidaknya akan membangun 10 reaktor nuklir untuk memproduksi listrik berkekuatan 20 ribu megawat.
Di tengah pemutusan sepihak dan sanksi Barat atas Iran, akhirnya reaktor nuklir Busher yang dibangun dengan menggunakan teknologi keamanan terbaru berdiri dan siap memproduksi listrik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Hingga kini organisasi kawasan dan lingkungan serta maritim Teluk Persia dan laut Oman telah dua kali melakukan inspeksi terhadap instalasi nuklir Busher. Mereka menyatakan bahwa reaktor nuklir Busher menggunakan teknologi tercanggih dan keamanan tertinggi. Bagi Iran, keamanan reaktor nuklir Busher sangat sensitif karena berada di perairan panjang di Teluk Persia dan Laut Oman. Badan Energi Atom Internasional (IAEA) secara intensif melakukan inspeksi dan menegaskan keamanan penuh reaktor nuklir Busher.
Dari sisi keamanan dan keselamatan kerja, reaktor Busher merupakan reaktor khusus dan memiliki tingkat keamanan tinggi. Selain itu, reaktor Busher juga menggunakan standar keamanan terbaru yang menyebabkan negara-negara anggota Dewan Kerjasama Teluk Persia merasa yakin atas keamanan reaktor nuklir yang digunakan untuk memproduksi listrik itu.
Republik Islam Iran termasuk pihak yang mengusulkan urgensi komitmen internasional untuk menjaga keamanan reaktor dan instalasi nuklir dunia. Pada Desember 2009, Iran mengusulkan kepada IAEA mengenai larangan ancaman maupun serangan terhadap instalasi nuklir negara-negara dunia. Usulan tersebut disampaikan pada pertemuan Majelis Umum PBB ke-53. Berdasarkan usulan ini, segala bentuk serangan militer maupun ancaman terhadap instalasi nuklir yang bertujuan damai melanggar piagam PBB, hak asasi manusia dan undang-undang IAEA.
Dengan mempertimbangkan pembangunan multidimensi atas aplikasi nuklir di seluruh dunia, lebih 400 instalasi nuklir dan lebih dari 300 rektor riset dan instalasi nuklir yang mengandung radio aktif, usulan Iran ini sangat urgen untuk mencegah segala bentuk serangan militer maupun ancaman menyerang instalasi nuklir.
Semua negara yang mencintai perdamaian mendesak diambilnya sebuah kebijakan internasional mengenai pemanfaatan energi nuklir secara damai.
Isu teknologi nuklir merupakan pembahasan yang berdimensi luas. Pada acara selanjutnya akan mengupas dimensi lain dari teknologi tinggi ini terutama perkembangannya di Iran.

0 Responses to “Teknologi Nuklir Canggih, IRAN”:

Leave a comment

---------- "Baca Juga -- ANEKA MACAM TIPS"

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
X-Steel - Wait